IOT

Optimalkan Inventory Turnover di Manufaktur

Optimalkan Inventory Turnover di Manufaktur
| By Rizkar Maulana Andin

Inventory turnover atau perputaran persediaan adalah rasio keuangan yang mengukur berapa kali persediaan perusahaan habis terjual dalam periode tertentu. Dalam industri manufaktur, inventory turnover sangat penting karena dapat memberikan gambaran tentang efisiensi operasional dan kinerja keuangan perusahaan. Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian inventory turnover, fungsi pentingnya, dan cara menghitungnya secara tepat.

Pengertian Inventory Turnover pada Manufaktur Inventory turnover pada manufaktur adalah ukuran berapa kali persediaan barang jadi atau bahan baku habis terjual dalam periode tertentu. Rasio ini dapat memberikan gambaran tentang seberapa cepat perusahaan dapat menjual barang dan menghasilkan pendapatan. Semakin tinggi inventory turnover, semakin efisien perusahaan dalam mengelola persediaannya.

Fungsi Penting Inventory Turnover pada Manufaktur Inventory turnover memiliki beberapa fungsi penting bagi perusahaan manufaktur, antara lain:

  1. Mengukur efisiensi operasional Inventory turnover dapat memberikan gambaran tentang seberapa cepat perusahaan dapat menjual persediaannya. Semakin tinggi inventory turnover, semakin efisien perusahaan dalam mengelola persediaannya dan menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi.
  2. Menilai kinerja keuangan Inventory turnover juga dapat memberikan informasi tentang kinerja keuangan perusahaan. Perusahaan dengan inventory turnover yang tinggi cenderung menghasilkan laba yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan dengan inventory turnover yang rendah.
  3. Mengoptimalkan persediaan Dengan mengetahui inventory turnover yang tepat, perusahaan dapat mengoptimalkan persediaannya dengan cara mengurangi persediaan yang tidak perlu atau meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan pasar yang lebih tinggi.

Cara Menghitung Inventory Turnover pada Manufaktur Untuk menghitung inventory turnover pada manufaktur, gunakan rumus berikut:

Inventory Turnover = Biaya Barang Terjual ÷ Jumlah Persediaan

Di mana:

  • Biaya Barang Terjual = Total biaya produksi dan penjualan barang jadi selama periode tertentu
  • Jumlah Persediaan = Jumlah persediaan barang jadi atau bahan baku pada akhir periode tertentu

Contohnya, jika biaya barang terjual selama periode tertentu adalah Rp 100.000.000 dan jumlah persediaan barang jadi atau bahan baku pada akhir periode tersebut adalah Rp 20.000.000, maka inventory turnover pada periode tersebut adalah:

Inventory Turnover = 100.000.000 ÷ 20.000.000 = 5

Artinya, persediaan perusahaan habis terjual dan dihasilkan pendapatan sebanyak 5 kali selama periode tersebut.

Kesimpulan Inventory turnover adalah rasio keuangan yang penting untuk diukur dalam industri manufaktur karena dapat memberikan gambaran tentang efisiensi operasional dan kinerja keuangan perusahaan. Dengan mengetahui inventory turnover yang tepat, perusahaan dapat mengoptimalkan persediaannya dan menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi. Penting untuk mengelola inventaris dengan baik untuk menghindari pengeluaran yang tidak perlu dan meningkatkan laba. Namun, hal ini tidak mudah dilakukan karena faktor-faktor seperti permintaan pasar yang fluktuatif, kebijakan stok yang kurang baik, dan perubahan tren konsumen dapat memengaruhi persediaan dan mengganggu proses manufaktur.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, perusahaan dapat menggunakan strategi manajemen inventaris yang efektif seperti Just In Time (JIT) atau Material Requirements Planning (MRP). JIT mengharuskan perusahaan untuk memproduksi hanya saat ada pesanan dari pelanggan, sementara MRP menggunakan perhitungan matematis untuk memprediksi kebutuhan bahan baku dan menghindari kelebihan persediaan.

Dalam industri manufaktur yang sangat kompetitif, efisiensi operasional sangat penting untuk mencapai keuntungan dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Oleh karena itu, memantau dan meningkatkan inventory turnover harus menjadi prioritas bagi perusahaan manufaktur yang ingin meningkatkan kinerja mereka dan tetap berdaya saing di pasar. Selain itu implementasi IOT untuk manufaktur sangat membantu untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pekerjaan, silahkan check Leapfactor kami!

Related Blogs

Categories
Social Media
Whatsapp Us